Kenalan
Semua bermula dari kesalahan chat. Aku bermaksud menghubungi teman, tapi justru mengirim pesan ke nomor asing. “Maaf, ini siapa ya?” balasnya. Namanya Arga. Obrolan ringan itu berlanjut hari demi hari, sampai tanpa sadar aku menunggu notifikasinya setiap malam.

Dekat
Kami mulai sering bertemu. Arga selalu punya alasan untuk mengantarku pulang meski arah rumahnya jauh. Di suatu sore yang basah oleh hujan, ia menyodorkan jaketnya padaku. “Aku nyaman sama kamu,” ucapnya pelan. Dan sejak saat itu, aku tahu—ada sesuatu yang berbeda di antara kami.

Jadian
Di hari ulang tahunku, Arga datang membawa kue kecil dengan lilin berbentuk hati. Dengan suara gugup tapi penuh keyakinan, ia bertanya, “Mau nggak, kamu jadi yang aku jaga?” Hatiku berdebar. Aku mengangguk, dan sejak hari itu, aku resmi menjadi miliknya.

LDR
Bahagia kami diuji ketika Arga harus pindah ke kota lain karena pekerjaan. Hubungan jarak jauh bukan hal yang mudah. Aku merindukan kehadirannya di setiap momen kecil, tapi telepon larut malam dan video call menjadi pengobat rindu. Kami saling menguatkan, percaya bahwa semua ini layak diperjuangkan.

Lamaran
Dua tahun berlalu. Di ulang tahunku yang ke-27, Arga pulang tanpa memberi tahu sebelumnya. Ia berlutut di hadapanku, memegang cincin kecil yang berkilau. “Maukah kamu jadi rumahku selamanya?” tanyanya. Air mataku jatuh, tapi bibirku tersenyum. “Iya,” jawabku tanpa ragu.

Menikah
Hari itu tiba. Di bawah langit biru dan di antara orang-orang tercinta, aku dan Arga mengucap janji suci. Tak ada lagi jarak yang memisahkan kami. Kini, aku dan dia siap melangkah bersama—selamanya. ❤️